Minggu, 20 Maret 2011

Fenomena Supermoon yang membuat orang di berbagai belahan dunia menanti ternyata juga tak ingin dilewatkan oleh Mutoha Arkanuddin dari Jogja Astro Club (JAC). Ia mengamati dan merekam fenomena tersebut dari markas JAC di Gejayan, Yogyakarta dengan menggunakan teleskop.
Hasil rekaman dipublishnya dalam akun Facebook-nya. Ia mengatakan, "Sebenarnya ini fenomena alam biasa. Kalau dilihat dengan mata telanjang juga tidak akan ada bedanya. Itu mirip seperti membedakan celana ukuran 34 dan 36, kalau tidak dekat melihatnya juga nggak akan kelihatan."
Sebenarnya ia merencanakan untuk menggelar public viewing bersama anggota JAC dan masyarakat. Sayangnya, seperti yang terjadi di Jakarta, Yogyakarta pun dilanda hujan lebat disertai petir. Akhirnya, rencana tersebut pun batal dan akhirnya ia melakukan pengamatan sendirian.
"Akhirnya saya pengamatan sendiri jam 2. Sempat saya rekam juga," katanya. Ketika menggunakan teleskop, perbedaan ukuran barulah terlihat. Menurut publikasi NASA, ukuran Bulan saat perigee (di titik terdekat dari Bumi) hanya 14% lebih besar dibandingkan saat apogee (di titik terjauh dari Bumi).
Mutoha mengatakan, hasil foto dan rekaman yang diambil semalam bisa menjadi bukti otentik ukuran Bulan saat perigee. "Nanti akan kita ambil juga pada saat apogee. Dengan fotometri nanti kita bisa bandingkan ukurannya," kata Mutoha saat dihubungi via telepon hari ini (20/3/11).
Meski semalam merupakan Purnama dan perigee, tak berarti permukaan Bulan tampak lebih jelas. "Justru purnama adalah saat paling tidak bagus untuk observasi. Kawah Bulan justru sulit terlihat," ungkapnya. Jadi, dengan teleskop sekalipun, yang bisa dinikmati hanya ukurannya yang lebih besar.
Meski merupakan fenomena biasa, Mutoha mengatakan bahwa Supermoon bisa menjadikan astronomi semakin banyak peminatnya. Bagi yang tak sempat menyaksikannya, berikut merupakan hasil rekaman Mutoha. Karena cuaca sedang tak baik, maka sesekali Bulan tampak tertutup awan tipis.

kenapa kita malas membaca..

Pengetahuan didapat dari praktek dan membaca, namun untuk sekarang ini sudah banyak orang malas membaca. Banyaknya pengaruh media menyurutkan minat sebagian orang untuk membaca. Padahal dengan membaca seseorang akan mendapatkan pengetahuan bahkan merubah masa kebodohannya untuk menjadi pintar serta mengapai kesuksesan.
Tak habis pikir aku di sodorkan sebuah buku untuk dibaca eh mala cuma liat-liat judul dan sub judulnya. Mau jadi apa kau jika membaca saja malas. Kalau ngobrol jago tapi tak bermutu obrolannya. Mungkinkah kita orang Indonesia banyak omongnya daripada membaca ya ? :D keliatan begitu seh coba lihat saja contoh kasus gayus orang partai banyak omong dan saling menjatuhkan.
Tips agar terlatih membaca :
1. Kemana pun anda pergi sebaiknya masukan beberapa buku didalam tas untuk bekal membaca disaat mengalami hari-hari yang membosankan pada suatu tempat.
2. Bila dirumah sebaiknya manfaatkan waktu barang sejenak untuk meluangkan waktunya membaca stop nontop tivi terus
3. Hindari prinsip sudah makan garam yang banyak
4. Manfaatkan Media massa untuk menbaca seperti internet
5. Selamat membaca semoga menjadi orang bijak
Hindarilah sifat malas membaca dari sekarangpum, karena bagi yang belum menikah harus memepersiapkan bekal ilmu, bagi yang sudah menikah harus mempertebal ilmu agar rumah tangga lebih sejahtera, Bagi adik-adik yang sekolah rajin membaca akan membawa anda mencapai prestasi dan begitu juga untuk para mahasiswa, dan untuk para partai jangan banyak omong dan ingat Jangan cuma facebookan dan twitteran mulu ga ada manfaatnya untuk memecahkan masa depan anda semua

Sabtu, 19 Maret 2011

buat hidup mu berwarna...

guys...
yang namannya hidup itu kudu usaha bener gak guys...,,nah disini kita bercerita tentang seorang anak yang hidupnya dulu miskin dan sekarang menjadi sukses dan kaya raya..
Kisah sukses kali ini adalah Lakshmi Mittal, yang diambil sebagai contoh sukses untuk topik artikel belajar wirausaha. Kenapa Lakshmi Mittal yang diulas? Alasan saya mengulas kisah suksesnya adalah karena Mittal ini mengembangkan karir usahanya berawal dari sebuah daerah di Surabaya, yaitu tepatnya di Sidoarjo. Sekarang, Lakshmi Mittal ini termasuk sepuluh orang terkaya di dunia. Ia sendiri sekarang tinggal di London. Mungkin ada yang pernah dengar nama PT Ispat Indo? Sebuah perusahaan produksi baja di negara kita ini. Ehhhmmm.. Pemiliknya ya Lakshmi Mittal ini. Mittal ini sendiri berasal dari India, bukan merupakan keturunan orang kaya, namun sebaliknya, berasal dari keluarga miskin di India. Mittal sekarang tinggal di salah satu rumah termahal di dunia, Kensington Mansion, yang bernilai 128 juta US Dollar. Ia menikahkan anaknya, Vanisha, dengan mengadakan pesta yang mengeluarkan dana 50 juta US Dollar. Ini merupakan sebagian kecil dari kekayaannya. Siapa Mittal ini dulunya?
Mittal terlahir di Shadulpur, Churu, sebuah bagian dari Rajashtan India, adalah seorang yang sangat miskin. Saat kecil, ia dan keluarganya tinggal di rumah yang dihuni oleh 20 orang. Hanya beralaskan rotan dan lantai, sekeluarga besar ini tidur. Untuk memasak, mereka membuat perapian dari tumpukan batu bata. Namun, prinsipnya : Ia boleh Tidak Punya Uang sama sekali saat itu, Namun ia bukanlah seorang Miskin, dan suatu hari ia akan menuai kesuksesan besar. Dan memang hari ini ia telah membuktikan pada Dunia, bahwa Mittal yang dulunya berasal dari keluarga miskin, dari negara berkembang India, sekarang menjadi salah satu orang terkaya di dunia, mengalahkan orang-orang terkaya di negara-negara lain yang dulu menjajah negaranya.
Nah, Bagaimana Kisah Mittal bisa mengubah Nasibnya dari yang serba kekurangan menjadi serba berkelimpahan, menjadi orang sukses di dunia, menjadi pengusaha sukses, bagaimana ia memulai bisnis dan menggalang strategi usahanya di Indonesia, tepatnya di Sidoarjo Surabaya (lihatlah betapa besar sumber daya alam di negara kita, sehingga bisa melahirkan seorang pengusaha sukses dunia, ehhmmm.. disayangkan bukan lokal), Silahkan ikuti Kisah Suksesnya di bagian kedua dari serial tokoh sukses wirausaha.